Saint Petersbburg, Memesona Dunia

Kompas/Simon Saragih Anda ketinggalan zaman jika masih membayangkan Rusia yang kaku atau Uni Sooviet yang komunis. Saint Petersburg, misalnya. Kota di tepian Laut Baltik dengan peninggalan istana Tsar Nishholas II, sangat memesona.

SAINT PETERSBURG, KOMPAS.com - Jika masih tetap membayangkan Rusia yang kaku atau Uni Sooviet yang komunis, jelas itu pandangan yang ketiggalan zaman. Cobalah singgah ke Saint Petersburg, bayangan suram itu akan sirna seketika. Saint Petersburg, sebagaimana kota lain di Rusia amat memesona.

Sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas Simon Saragih dari Saint Petersburg, kota ini di tepian Laut Baltik dengan peninggalan istana musim panas dan musim dingin Tsar Nishholas II, sangat memesona dunia. Saint Petersburg dari segi keindahan bersaing dengan Paris di Perancis dan Venezia atau Venise di Italia.

Dengan kanal-kanal air yang mengitari berbagai sudut kota, Saint Petersburg teramat indah dengan penataan yang mirip kota-kota di Eropa. Bangunan antiknya aduhai menakjubkan. Warganya ramah dan bersahabat diajak bicara.

"Aku betah di sini mas," kata Ghozi Ulhaq, seorang mahasiswa asal Bantul Daerah Istimewa Yohgyakarta. Warga dunia turut berbondong-bondong berdatangan, menikmati keindahan Saint Petersburg, yang saat musim panas tidak memiliki hari yang gelap meski di malam hari.

Kota ini juga memiliki universitas kaliber dunia seperti Universitas Negeri Saint Petersburg. Jauh dari Indonesia tetapi di kota ini juga terdapat universitas yang memiliki sastra Indonesia sebagai salah satu jurusan. "Amat menyenangkan tinggal di sini dimana saya merasa dihargai sebagai pendatang," kata Hendra, dosen Sastra Rusia asal Unoversitas Indonesia yang sedang mengambil gelar doktor di Universitas Negeri Saint Petersburg

View the original article here