Kirab Kyai Bende, Upaya Nongkosawit Jadi Desa Wisata
SEMARANG, KOMPAS.com - Kirab pusaka Kyai Bende dalam rangka sedekah desa yang diselenggarakan di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang berlangsung meriah pada Kamis (14/6/2012) sore. Acara yang digelar di lapangan kelurahan tersebut dihadiri seluruh warga dan menjadi pesta rakyat yang selalu dinantikan.
Kirab pusaka merupakan acara puncak dari sejumlah acara yang sudah diselenggarakan seperti festival pohon, trabas dan doa bersama di pemakaman desa. Setiap Rukun Tetangga (RT), karang taruna dan sekolah yang ada di kelurahan tersebut menyiapkan kesenian untuk diikutkan dalam arak-arakan.
Sebelum diarak keliling kampung, pusaka berupa bende atau alat gamelan tersebut dijamasi dengan air dari sembilan mata air yang ada di wilayah tersebut. Bende itu merupakan peninggalan Syeh Hasan Munadi, seorang murid dari Sunan Kalijogo yang menyebarkan ajaran Islam pada masa itu melalui kesenian karawitan di wilayah Kecamatan Gunungpati.
Pusaka kemudian diarak keliling kampung diikuti berbagai kesenian masa lalu yang masih dipertahankan seperti jaranan, warag ngendok, sagulo-gulo serta gunungan berupa hasil pertanian. Para anak-anak dan pemuda desa juga tidak mau kalah dalam acara tersebut, mereka membuat replika kartun, robot dan helikopter agar gelaran tersebut lebih meriah.
Arak-arakan diawali dengan seorang perempuan yang juga sesepuh desa dengan menyebarkan beras kuning sebagai wujud syukur dan kesejahteraan. Diiringi gending jawa, pusaka diarak dan menjadi tontonan warga. Gunungan berupa hasil pertanian tersebut juga menjadi rebutan sebagai wujud berkah dari sang pencipta di akhir acara. Ketua panitia Suwarsono mengatakan acara ini rutin di selenggarakan tiap tahun pada hari Kamis Wage di bulan Rajab.
"Setiap tahun akan ditingkatkan agar lebih meriah lagi karena masyarakat berkomitmen acara ini bisa menjadi daya tarik wisatawan menuju Nongkosawit menjadi desa wisata edukasi dan budaya,"ujarnya.
Kelurahan Nongkosawit ungkapnya merupakan penyangga objek wisata Waduk Jatibarang yang saat ini masih dalam pengerjaan. Sebab itu diharapkan kelurahan ini akan menjadi pusat kesenian dan kebudayaan sehingga perekonomian rakyat lebih meningkat.
"Kedepannya kawasan ini akan menjadi objek wisata menarik dengan agenda kesenian yang akan sering dilakukan, kami seluruh warga optimis,"tambahnya. Selain berupa kesenian, kelurahan tersebut saat ini sedang mengembangkan sejumlah produk pertanian seperti buah durian, rambutan dan aneka buah lainnya yang akan dijadikan agrowisata.
Ditulis oleh Gilang Biantara
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar